Jumat, 09 Desember 2011

Ruang Lingkup Arsip


Pengertian Arsip
                                                                       

      Istilah arsip diambil dari kata Archief dalam bahasa Belanda atau Archives adalah bahasa Inggris pun di kenal istilah file yang berati berkas atau alat tunjuk untuk menyimpan arsip.
    Arsip adalah suatu kumpulan warkat yang di simpan secara sistem matis karena mempunyai suatu kegunaan agar setiap kali di perlukan dapat secara cepat ditemukan kembali.

Syarat Arsip
   Dikatakan arsip apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1.       merupakan kumpulan warkat
2.     mempunyai nilai guna
3.     disimpan menurut sistem tertentu
4.     apabila di perlukan dapat ditemukan secara tepat dan cepat

Nilai Guna Arsip
Menurut Vernoon B. Santen
      
     Bahwa nilai guna arsip atau warkat tercakup dalam akronim ALFRED
A = Administrative Valvue ( nilai guna di bidang administrasi) misalnya: surat   dinas, formulir dan lain-lain.
L  = Leqal Valvue ( nilai guna di bidang hukum ) misalnya: akte jual beli tanah, surat kuasa dan lain-lain.
F  =  Fiscal Valvue ( niali guna di bidang keuangan) misalnya: sek, kuwitansi dan lain-lain.
R  = Research Valvue ( niali guna dibidang penelitian) misalnya: karya tulis, scripsi dan lain-lain.
E =  Educational Valvue ( niali guna dibidang pendidikan) misalnya: ijazah, buku rapot dan lain-lain.
D =  Dokumentari Valvue ( nilai guna dibidang dokumentasi) misalnya: Naskah perjanjian asli dan lain-lain.

Jenis-jenis Arsip
  
1.       Ditinjau dari kepentingannya yaitu melihat arsip dari segi penting tidaknya  arsip tersebut sesuai dengan nilai guna yang terkandung didalamnya. Warkat jenis ini dapat dibedakan menjadi:

v     Vital Record ( warkat sangat penting)
     Yaitu warkat yang mempunyai nilai sangat penting bagi suatu organisasi, untuk itu warkat jenis ini harus disimpan secara terus menerus selama organisasi itu masih berdiri.
v     Importan Record (warkat penting)
     Yaitu warkat yang mempunyai kegunaan besar untuk suatu jangka waktu yang cukup lama 3 tahun keatas.
v     Useful Record (warkat berguna)
      Yaitu warkat yang mempunyai kegunaan biasa untuk jangka waktu biasa untuk itu warkat jenis ini perlu disimpan sesuai dengan daftar refensinya(lama penyimpanannya).
v     Non essential Record (warkat tidak penting)
       Yaitu warkat yang kegunaannya menjadi habis setelah selesai dibaca.

2.     Ditinjau dari fisiknya yaitu melihat arsip dari warkat/dari wujud benda arsip tersebut arsip ini/warkat jenis ini terdiri dari:
a.      Arsip Tertulis
b.     Arsip Visual

3.     Ditinjau dari isinya yaitu melihat arsip dari segi isi yang terkandung didalamnya. Jenis ini dapat berupa:
a.      Vinansial Record
            Adalah catatan-catatan mengenai masalah keuangan.
b.     Inpontori Record
     Adalah catatan yang berhubungan dengan keadan barang dagangan.
c.      Personal Record
           Adalah catatan yang berhubungan dengan masalah kepegawaian.
d.      Sales Record
            Adalah catatan yang berisi informasi mengenai penjualan.
e.      Production Record
            Adalah catatan yang berhubungan dengan masalah produksi.

4.     Ditinjau dari pemilikanya yaitu melihat arsip dari aspek kepemilikannya serta asal arsip tersebut bagi organisasi atau lembaga/kantor tersebut antara lain sebagai berikut:
a.      Berasal dari lembaga pemerintahan
b.     Berasl dari instansi pemerintahan/swasta

5.     Ditinjau dari fungsi dibedakan atas:
1.       Arsip aktif
2.     Arsip in aktif
3.     Arsip statis

Pengertian Kearsipan
  
         Kearsipan adalah segenap rangkayan kegiatan pembuatan penyelenggaraan kearsipan sejak saat kecil dimulainya pengumpulan warkat sampai dengan penyingkirannya.


Kegiatan Kearsipan
  
1.       Kegiatan penciptaan
    Merupakan suatu proses pembuatan dan penerimaan arsip yang terdiri dari pengurusan surat masuk maupun surat keluar(mail handling), baik mengggunakan sistem buku agenda maupun kartu kendali ( KK).

2.     Kegiatan Penyimpanan (Filing) dan penemuan kembali ( Finding)
a.      kegiatan penyimpanan ( Filing )
     adalah kegiatan yang dimulai dari pengecekan tanda pelepas yang ditandai dengan tanda disposisi dep, pemberian kode-kode penyimpaiayan sampai pembuatan arsip tersebut disimpan kedalam folder dan dimasukan kedalam filing cabinet.
b.     kegiatan penemuan kembali ( Finding )
     adalah kegiatan yang dimulai dari permintaan arsip dari pihak lain mengidentifikasi masalah sesuai dengan kode penyimpanan terdapat pada daftar klasifikasi, hingga penemuan kembali arsip, ditempat penyimpanannya sesuai dengan kode penyimpanannya.

3.     Kegiatan Penyelamatan
    Yaitu kegiatan penyelamatan arsip agar tidak diketahui oleh yang tidak berhak, rusak atau hal-hal lain yang menyebabkan hilangnya nilai guna arsip kegiatan tersebut terdiri dari kegiatan:
a.      Pengamanan
b.     Pemeliharan
c.      Perawatan

4.     Kegiatan Penyusutan
   Adalah kegiatan mengurangi jumlah arsip yang disimpan, terutama arsip-arsip yang telah hilang nilai guna arsipnya, sehingga arsip yang tersimpan benar-benar arsip yang memiliki nilai guna tinggi.
a.      Penilaian/pemindahan
b.     Pemusnahan
c.      Penyerahan

Tujuan Pengelolaan Arsip

1.       Memelihara arsip dengan baik
2.     Menyimpan warkat dengan sistem yang tepat sehingga mudah ditemukan kembali secara cepat dan tepat pula.
3.     Menyediakan tempat penyimpanan yang memadai.
4.     Menjamin keselamatan warkat baik isinya maupun bentuknya.
5.     Memberikan pelayanan peminjaman warkat dengan baik.


Peraturan Perundang-Undangan Kearsipan Republik Indonesia

A.    Undang-undang Nomor 7 Tahun 1971

Bab I
KETENTUAN-KETENTUAN UMUM
                             Pasal 1
Yang dimaksud dalam undang-undang ini dengan “arsip” ialah:
a.      naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh lembaga-lembaga
    negara dan badan-badan pemerintah dalam bentuk corak apapun baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintah.

b.  nasakah –naskah yang dibuat dan diterima oleh badan –badan swasta atau perorangan dalam bentuk corek apapun, baik dalam keadan tunggal maupun kelompok, dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsan.

Pasal 2
Fungsi arsip membedakan:
a.      Arsp Dinamais yang dipergunakan secara langsung dalam perencanan,pelakasanan,penyelanggaraan kehidupan kebangsan pada umumnya atau dipergunakan secara langsung dalam penyelanggaran administrasi negara.
b.     Arsip Statis yang tidak dipergunakan secara langsung untuk perencanan, penyelenggaran kehidupan kebangsan pada umumnya maupun untuk penyelanggaran sehari-hari administrasi negara.


Minggu, 25 September 2011

Sistem Pengarsipan Surat

5 macam sistem pengarsipan.
A. Sistem Abjad (Alphabetical Filling System)
Sistem Abjad adalah sistem penyimpanan arsip dengan memakai metode penyusunan menurut abjad. Umumnya dipakai untuk arsip yang dasar penyusunannya dilakukan terhadap nama orang, nama perusahaan / organisasi, nama tempat, nama benda dan subjek masalah.

Nama-nama diambil dari nama si pengirim (surat masuk) dan nama alamat yang dituju (surat keluar).
Cara menemukan dan menentukan ciri / tanda dari suatu dokumen yang akan dijadikan petunjuk atau tanda pengenal (caption) untuk memudahkan mengetahui tempat dokumen disimpan.
Adapun kata tangkap dapat berupa :
- Nama orang
- Nama perusahaan / organisasi
- Nama tempat / daerah
- Nama benda / barang
- Istilah subyek atau angka (tergantung sistem pengarsipan yang dipakai)
Menentukan ciri / tanda dengan cara menentukan urutan unit-unit atau bagian dari kata tangkap yang akan disusun menurut abjad.
Indeks adalah sarana untuk menemukan kembali dengan cara mengidentifikasi surat tersebut melalui penunjukan suatu tanda pengenal yang dapat membedakan surat satu dengan surat yang lainnya, atau bagian dari suatu nama yang dijadikan tanda pengenal surat.
Unit adalah bagian kata dari kata tangkap yang memiliki pengertian sendiri, atau bagian terkecil dari suatu nama. Sedangkan nama, merupakan judul / caption. Jadi setiap judul memiliki bagian yang disebut unit.
Kode adalah suatu tanda atau simbol yang diberikan atau yang dibubuhkan pada lembaran arsip yang dapat dipakai untuk tanda penyimpanan arsip.
Koding adalah suatu kegiatan memberikan tanda atau simbol pada arsip. Adapun fungsi dari kode atau simbol adalah menunjukkan isi yang terkandung didalam arsip yang bersangkutan.
Petunjuk silang adalah alat petunjuk dari indeks yang tidak dipakai kepada indeks yang dipakai, atau petunjuk hubungan antara indeks yang dipakai dengan indeks lain yang dipakai.
Ada dua macam petunjuk silang.
a. Petunjuk silang langsung
Adalah petunjuk silang yang menunjukkan tentang seseorang yang memiliki lebih dari satu nama atau satu dokumen yang berisi lebih dari satu masalah.
b. Petunjuk silang tak langsung
Adalah petunjuk silang yang dipakai untuk menunjukkan hubungan antara satu masalah dengan masalah lainnya yang saling menjelaskan atau saling membantu.
Prosedur yang harus dilaksanakan untuk mengarsipkan surat adalah :
- Membaca surat atau dokumen dengan teliti dan seksama
- Periksa apakah surat sudah disertai dengan tanda siap untuk disimpan.
- Menetapkan caption atau judul surat
- Mengindeks tanda pengenal sesuai peraturan
- Membuat petunjuk silang
- Memberi kode surat
- Menyortir, yaitu memilah-milah atau mengelompokkan arsip menjadi satu kelompok menurut kode yang ada pada arsip.
- Menyusun menurut susunan abjad.
- Menyimpan arsip, yaitu mendapatkan arsip pada suatu tempat atau alat penyimpanan.
Perlengkapan yang diperlukan untuk mengarsip sistem abjad adalah
- Filling cabinet; adalah lemari arsip untuk menempatkan folder dan guide. Yaitu untuk menyimpan dokumen, surat-surat kantor. Umumnya mempunyai beberapa laci.
- Folder; adalah tempat untuk menyimpan dokumen atau menempatkan arsip, berbentuk segi empat, berlipat dua seperti map tetapi tanpa daun penutup.
- Guide (petunjuk); merupakan petunjuk dan pemisah antar folder-folder. Bentuk dari guide adalah segi empat dan berukuran sama dengan folder. Terbuat dari karton tebal.

B. Sistem Perihal (Pokok Isi Surat)
Sistem perihal adalah cara penyimpanan dan penemuan kembali surat berpedoman pada perihal surat atau pokok isi surat.
Yang perlu dipersiapkan untuk sistem perihal adalah.
1. Daftar Indeks; adalah daftar yang memuat seluruh kegiatan / masalah / hal-hal yang dilakukan diseluruh kantor dimana sistem ini diterapkan.
Masalah-masalah tersebut kemudian diuraikan lagi. Masalah-masalah pokok tersebut dalam pembagian utama, sedangkan uraian masalahnya disebut dalam pembagian pembantu, apabila uraian masalah masih dibagi lagi menjadi masalah yang lebih kecil, disebut sub pembagian pembantu.
2. Perlengkapan menyimpan surat
- Filling Cabinet
- Guide
- Folder
- Kartu kendali
3. Pemberian kode surat
4. Penyimpanan surat, dengan cara
- Membaca surat untuk mengetahui isi surat
- Memberi kode surat
- Mencatat surat dalam kartu kendali
5. Menyimpan kartu kendali.

C. Sistem Nomor
Di dalam sistem nomor ada 4 macam
1. Sistem nomor menurut Dewey (Sistem Desimal / Klasifikasi)
Sistem ini menetapkan kode surat berdasarkan nomor yang ditetapkan untuk surat yang bersangkutan.
Yang diperlukan dalam sistem ini adalah
a. Perlengkapan yang diperlukan adalah
- Filling cabinet
- Guide
- Folder
b. Daftar klasifikasi nomor
c. Kartu kendali
Dalam klasifikasi, nomor adalah daftar yang memuat semua kegiatan / masalah yang terdapat dalam kantor. Setiap masalah diberi nomor tertentu.
Dalam daftar ini terdapat tiga pembagian yaitu
- Pembagian utama, memuat kegiatan / masalah pokok dari kantor
- Pembagian pembantu, memuat uraian masalah yang terdapat pada pembagian utama
- Pembagian kecil memuat uraian masalah yang terdapat pada pembagian pembantu.
Guna daftar klasifikasi adalah
- Sebagai pedoman pemberian kode surat
- Sebagai pedoman untuk mempersiapkan dan menyusun tempat penyimpanan surat
Uraian guide, folder, dan surat dalam filling cabinet
- Dalam setiap laci filling cabinet diperlukan 10 guide
- Dibelakang setiap guide ditempatkan 10 folder
- Surat yang terbaru dalam setiap folder ditempatkan paling depan
Cara penyimpanan surat
- Surat dibaca lebih dahulu untuk mengetahui permasalahannya
- Memberi kode surat
- Mencatat surat kedalam kartu kendali
- Mencatat surat pada kartu indeks
- Menyimpan surat
- Penyusunan surat dalam folder setiap surat yang baru selalu ditempatkan di urutan paling depan
- Menyimpan kartu kendali
2. Sistem nomor menurut Terminal Digit
Didalam sistem ini kode penyimpanan dan kode penemuan kembali surat memakai sistem penyimpanan menurut teminal digit, yaitu sistem penyimpanan berdasarkan pada nomor urut dalam buku arsip.
Dalam sistem ini yang perlu dipersiapkan adalah
- Perlengkapan untuk tempat penyimpanan surat yang terdiri atas; filling cabinet 10 laci, guide (setiap laci 10 guide), dan folder (setiap guide 10 folder)
- Kartu kendali; yang digunakan dalam sistem ini sama dengan kartu kendali yang digunakan dalam sistem lain. Yang berbeda disini adalah mengindeks nomor kode untuk keperluan penyimpanan dan penemuan kembali surat.
- Cara mengindeks nomor kode sebagai berikut
a. Dua angka dari belakang sebagai unit 1, yaitu menunjukkan nomor laci dan nomor guide
b. Satu angka setelah unit 1 sebagai unit 2 yaitu menunjukkan nomor folder
c. Sisa seluruh angka sesudah unit 2 sebagai unit 3 yaitu menunjukkan surat yang kesekian dalam folder
- Cara penyimpanan surat; surat dengan nomor kode 55317, berarti surat tersebut disimpan dalam laci 10-19, dibelakang guide 17, didalam folder nomor 3, surat yang ke 55.
3. Sistem Nomor Middle Digit
Sistem ini merupakan kombinasi dari Sistem Nomor Decimal Dewey dan Sistem Nomor Terminal Digit. Yang dijadikan kode laci dan guide adalah dua angka yang berada di tengah, sedangkan dua angka yang berada di depannya menunjukkan kode map, kemudian dua angka yang berada dibelakangnya menunjukkan urutan surat yang kesekian didalam map.
Dalam sistem ini kode angka harus berjumlah enam, sehingga terdapat dua angka ditengah, dua angka di depan dan dua angka dibelakang. Seandainya angka kode kurang dari enam maka harus ditambahkan angka nol di depannya sampai berjumlah enam angkla. Cara penyimpanannya sama dengan Sistem Nomor Terminal Digit.
4. Sistem nomor Soundex (phonetic system)
Sistem Soundex adalah sistem penyimpanan warkat berdasarkan pengelompokan nama dan tulisannya atau bunyi pengucapannya hampir bersamaan. Dalam sistem ini nama-nama diganti dengan kode (notasi) yang terdiri dari 1 huruf dan 3 angka.
Susunan penyimpanannya adalah menurut abjad yang diikuti urutan nomor.

D. Sistem Geografis / Wilayah
Sistem geografis atau wilayah adalah suatu sistem penyimpanan arsip berdasarkan pembagian wilayah atau daerah yang menjadi alamat suatu surat.
Surat disimpan dan diketemukan kembali menurut kelompok atau tempat penyimpanan berdasarkan geografi / wilayah / kota dari surat berasal dan tujuan surat dikirim.
Dalam hubungan ini surat masuk dan surat keluar disimpan dan ditempatkan dalam folder yang sama, tidak dipisah-pisahkan. Dalam penyimpanannya menurut sistem ini harus dibantu dengan sistem abjad atau sistem tanggal.
Yang perlu dipersiapkan dalam menerapkan sistem ini
- Perlengkapan yang diperlukan dalam menerapkan sistem ini adalah; filling cabinet, guide, folder, dan kartu kendali.
- Penyimpanan surat melalui prosedur
a. Melihat tanda pembebas dalam surat, yaitu tanda yang menyatakan bahwa surat tersebut telah selesai diproses dan boleh disimpan.
b. Membaca surat
c. Memberi kode surat
d. Mencatat surat pada kartu kendali
e. Menggolongkan surat menurut wilayahnya masing-masing
f. Menyimpan surat
g. Menyimpan kartu kendali

- Penemuan kembali; cara menemukan kembali adalah sama seperti sistem-sistem lainnya.

E. Sistem Tanggal (Chronologis)
Sistem tanggal adalah sistem penyimpanan surat yang didasarkan kepada tanggal surat diterima (untuk surat masuk) dan tanggal surat dikirim (untuk surat keluar).
Yang diperlukan untuk sistem ini adalah
- Perlengkapan yang diperlukan; filling cabinet, didepan laci dicantumkan judul “tahun”, guide sebanyak 12 buah, masing-masing untuk satu bulan, folder, dan kartu kendali.
- Pembagian sistem tanggal
a. Pembagian utama menggambarkan tahun (judul laci)
b. Pembagian pembantu menggambarkan bulan (judul guide)
c. Pembagian kecil menggambarkan tanggal (judul folder)
- Susunan guide dan folder dalam filling cabinet
a. Laci menggambarkan tahun
b. Guide menggambarkan bulan
c. Folder menggambarkan tanggal
- Penyimpanan surat, langkah-langkah dalam penyimpanan surat
a. Menetapkan kode surat sebelum disimpan
b. Mencatat surat pada kartu kendali
c. Menyimpan surat.